Kemudahan Untuk Kemudahan
Catatan Hari IniSiang itu begitu panas, radiasi panas mentari begitu terasa membuat suasana gerah hmmm semoga aja orang-orang yang sedang beraktifitas diluar sana ga kena kanker matahari. Aku sedang duduk di kios ibuku selepas pulang kantor, sedikit lelah dan kepala agak puyeng pengaruh belum makan siang, mungkin jika kalian duduk disampingku pasti bisa mendengar ada konser di dalam perutku hehehe
Duduk didepan monitor komputer dengan jari kesana-kemari seakan menari-nari diatas keyboard yaa tentu masih berkutat dengan program mengetikku yang ku sebut dengan 10-finger-blind-sytem-typing-with-imaginativ-word-ane-succes akakakak englishnya belepotan kayak bayi ama cookiesnya yaa
Saat asyik-asyik ngetik dengan ditemani nutrisari dingin (wew seger), pandanganku teralih pada seorang sosok yang tengah duduk menghindari panas mentari di depan rumah tetanggaku, sosok lelaki paruh baya mengenakan pakaian sederhana....hmmm sebelum ku lanjutkan, mungkin baiknya kalian tau, aku sedang menjalankan sebuah bisnis dengan teman-temanku yaa sebagai sampingan berharap nanti bisinis ini bisa menjadi hari cerah untuk esok hehehe, bisnis ini udah dijalani selama 6 bulan sebagai waktu review kalau profit ya dilanjutkan kalau tidak yaa berhenti disini dan ternyata bisnis ini lumayan profitnya. Akhirnya teman baikku yang kebetulan baru lulus dari Germany datang dan tertarik dengan bisinis ini dan mau berinvestasi tapi dia memberikan waktu selama sebulan untuk melengkapi review dari usaha yang kujalani ini tentu dengan target, jika saya mencapainya mungkin dia akan total berinvestasi pada usaha ini. Ok kayaknya cukup...lanjut lagi
Sosok yang kulihat seperti sosok kebanyakan orang, umur sekitar 40-an tahun membawa barang dagangannya sembari berkeliling mengunjungi warung-warung dan menawarkan barangnya bedanya dengan para sales perusahaan besar adalah dia berjalan kaki dan tanpa fasilitas apa-apa, dia hanya menenteng bawaannya. sejenak aku tertegun dengan hanya melihatnya duduk di depan pagar tetangga depan rumahku. dia berhenti dan kulihat dia menyeka keringatnya dan mengipasi wajahnya dengan tangannya. Aku membeku dan mendengarkan hati kecilku yang benar-benar tiba-tiba datangnya dan tanpa kusadari hatiku mengajak pikiranku untuk berdiskusi dan aku seperti seorang pendengar atas apa yang mereka bicarakan (wah aneh yaa diriku hehehe)
"Lihatnya dirinya dan lihatlah dirimu, tidakkah kamu bersyukur dengan apa yang kau dapati, dia berjalan mencari nafkah dan kamu duduk santai disini dengan tujuan yang sama, apa yang kau keluhkan tadi mentari yang hebat dan kepala yang sakit?"
Aku lalu dengan mata seksama melihat apa yang sosok itu bawa. Dia berdagang tali rafia setelah mendapati itu lalu pikiran logisku berkata
"Walaupun kau ingin membantunya apa untungnya bagimu?" aku setuju dengan pikiranku karena setelah melihat tali rafia yang ada di warungku ternyata masih lumayan stoknya paling tidak masih bisa untuk seminggu. Tapi hatiku lalu berkata
"mudahkanlah dia, tolonglah dia dengan sedikit kemampuanmu, jika dirimu yang berada diposisinya tidak bahagiakah kamu jika ada yang membeli daganganmu di terik siang ini lalu bersegera pulang pada keluargamu dirumah dengan hasil yang kaudapati"
Kali ini aku mendalami apa yang dikatakan hatiku dan berkata
"Iya, aku pasti bahagia"
Aku pun membeli dagangan yang dibawa sosok itu, dengan harga yang beda Rp1000, di tempat yang biasa kubeli tapi tak apalah setidaknya aku tak perlu repot dengan membawa sekantong tali yang memang ribet jika harus dibawa di motor, sosok itu pun pergi.
Karena masih berkutat dengan program mengetikku aku lalu kembali melakukan aktifitas seperti biasa tanpa memikirkan apa yang kulakukan barusan yaitu memudahkan orang. Mungkin karena berpikir apa yang kulakukan tadi tidak memberikan banyak perubahan alias hanya sepele baik untuk diriku atau orang yang kutolong tadi.... tapi ternyata kawan benar-benar ajaib selang 5 menit dari apa yang kulakukan barusan aku menerima SMS dari temanku katanya ada orderan barang iya orderan barang dari bisnis yang kujalani wah tau tidak betapa senangnya hati ini...disaat diriku kesusahan mencari konsumen kesana-sini pulang telat dimarahin istri, kehilangan waktu berharga dengan anakku yang manis tiba-tiba ada orderan. Aku langsung mengucap syukur....ternyata memudahkan orang lain bisa memudahkan dirimu.... aku memaknai hari itu
dan sekarang disaat aku melihat seseorang kesusahan mungkin akan ku ajak diskusi pikiran logisku dan berkata
"Iya, Kemudahan untuk kemudahan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar